ANTI ROKOK BERKATA: Angka belanja rokok orang Indonesia setiap tahun tidak kurang dari 150 trilliun Rupiah. Uang sebanyak itu, kalau semuanya adalah pecahan 50 ribu-an yang disambung-sambung, maka akan sama dengan membuat untaian sepanjang jarak bumi – bulan 7 kali bolak-balik. Atau kalau dibelikan tusuk gigi dan kemudian dirangkai dan dilem bisa menghasilkan maket 7 keajaiban dunia dengan skala 1:20 sebanyak 300 buah. Atau bisa dibelikan sedan Mercedes terbaru sebanyak 300.000 unit. PEROKOK BERKATA: Masa bodoh, lagian gue beli rokok pake duit gue sendiri dari keringet sendiri. Masih mending nilai segitu sebagian buat makan puluhan ribu pegawai pabrik rokok, masih dipake bayar pajek yang bikin ente hidup rada nyaman disini. Daripada koruptor yang uangnya dipake buat makan keluarganya yang cuma segelintir.
ANTI ROKOK BERKATA: 80% perokok di Indonesia adalah orang-orang miskin yang mungkin bosan hidup dalam kemiskinan, sehingga memilih merokok untuk mempercepat kematian. Yang 15% adalah kalangan menengah yang stress dengan tanggung jawab pekerjaannya. Dan 5% perokok disini adalah orang kaya yang kebingungan menghabiskan uangnya.
PEROKOK BERKATA: Ngitung dari mana?. Asal nulis nih. Apa dasarnya milih rokok buat mempercepat kematian. Kalo mau cepet mati ya loncat saja dari monas atau panjat tiang listrik trus pegang kabelnya pas hujan.
ANTI ROKOK BERKATA: Hebatnya lagi, “orang-orang miskin” itu, membelanjakan uangnya untuk membeli produk yang membuat 5 atau 6 orang menjadi bagian dari 10 orang terkaya di Indonesia. Dan “orang-orang kaya” itu menjadi figur perokok yang dicontoh siapa saja.
PEROKOK BERKATA: Pake logika dong. Dimana ada orang miskin pasti ada orang kaya. Masa mau kaya semua atau mau miskin semua.
ANTI ROKOK BERKATA: Peringatan tentang bahaya merokok yang sudah tercantum disetiap kemasan ternyata tidak berpengaruh banyak. Perokok “miskin” kebanyakan tidak bisa baca dan tulis. Perokok “menengah” ternyata terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat membaca peringatan tersebut. Dan sisanya yang perokok “kaya” tidak peduli sebab biaya berobat mereka sudah terjamin 17 turunan.
PEROKOK BERKATA: Waah semakin ngawur. Rokok bukan penyebab utama kematian dan bukan penyebab utama penyakit. Mau bukti? Lihat tuh di desa-desa, rata-rata penduduk usia lanjut disana rajin merokok dan sehat. Atau mau bukti lainnya? Tuh engkong gue sudah umur 70 tahun masih hidup, trus rokoknya 5 pak sehari. Sudah gitu dia masih segar bugar dan perkasa. Malahan besok lusa dia mau kawin lagi.
DEBAT ORANG ANTI MEROKOK DAN PEROKOK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Alhamdulillah akhirnya masih ada para blogger2 mahir yang mampir di blog acak kadut gue yang kebanyakan hasil copy paste doank. Senang sekali jika ada yang kasih koment entah saran, kritikan, pujian ato hinaan juga akan gue jadiin pelajaran buat penyempurnaan ini blog... Hatur Nuhun...!!!